Sabtu, 25 September 2010

Sang Pangerand

The Prince Of Love

Tanggal 30 adalah tanggal yang selalu saya rayakan bersama sang permaisuri. Karena di tanggal itu kami berkomitmen menjadi sepasang kekasih. Yeah,memang baru jadi pacar,Belum tunangan,apalagi nikah,tapi udah di restuind loo..Tentunya kami sepakat untuk merayakan hari jadi kami.

Perayaannya sederhana saja kok. Tanpa pakai acara makan-makan. Tak juga harus memberi kado.Terutama setiap tanggal 30 tiba, kami sepakat untuk menulis surat isinya puisi tentang hubungan kami atau tentang perasaan masing-masing.

Well, karena hubungan kami sudah memasuki bulan ke 3 maka sudah ada 3 buah puisi yang ia buat untuk saya. Tetapi, puisi yang dibuat di bulan ke tiga adalah puisi yang menurut sang permaisuri paling sukar ia ciptakan. Entah mengapa, dia mengaku mendadak kehilangan kemampuan merayunya. Perasaan, memang dikau tak pintar merayu kok. Hi hi hi...

Wah, semula saya berpikir, apakah dia sudah tidak sayang lagi sama saya ya? Tapi, rasanya tidak seperti itu. Dia malah makin perhatian  Plus makin sering curhat. Makin terbuka secara dia manusia yang sangat tertutup. Tetapi, sekarang sepertinya semua kartu sudah dibukanya. Tak ada lagi rahasia di antara kita.

Saya rasa sih karena akhir-akhir ini sang permaisuri punya banyak masalah. Beberapa hari ini dia malah sempet bete dengan orang-orang di sekitarnya.  Makanya, saya mencoba mengerti kalau mood menulis puisinya rada menurun.

Tapi, biarpun - menurut dia - puisinya kurang mendayu-dayu, bagi saya puisinya itu tetap membuat hati berbunga-bunga. Plus bikin saya mesem geli. Selain itu, usahanya untuk membuatkan sebuah puisi di saat moodnya sedang tidak mendukung, merupakan suatu pengorbanan yang patut dihargai. Hmm....mau tahu seperti apa puisi yang ia ciptakan buat saya di anniversary hari jadi kami...(oalaah..bahasanya..hehhee...)? Mari diintip!


Jika engkau puisi apakah aku jadi penanya
Jika engkau bunga apakah aku jadi kumbangnya?
jika engkau wedang ronde apakah aku jadi mangkoknya ?


Astaga Naga...
tidak adakah puisi yang lebih baik di hari kenangan kita ?


Aku sang permaisuri sastra
masihkah bisa kehilangan pena


Pangeran, pinjami aku pena cintamu
biar kutuliskan kisah Keajaiban Cinta
Pinjami aku pelangi senyummu
karena disini mendung hujan nggak turun turun


Rasanya aku tak lagi bisa menulis
setelah setengah hatiku kuberikan padamu
Pinjami aku hatimu pangeran
Karena hatiku tak lagi lengkap tanpa hatimu ...